Redaksi

Iklan

Di Balik Seragam, Kisah AKP Acep Yuli Sahara, Penegak Keadilan yang Humanis!

Palembang, matapubliknews.id – AKP Acep Yuli Sahara, Kanit II Harda Polda Sumsel, telah menunjukkan dedikasi luar biasa selama bertugas.  Sejak dilantik pada tahun 2022, ia telah menyelesaikan berbagai kasus pertanahan dan harta benda, baik milik perorangan maupun perusahaan.

Kedekatannya dengan insan media mencerminkan pendekatan humanisnya dalam menjalankan tugas.  Alumni Akpol 1996 dan FH Unitas 2001 ini menekankan pentingnya kerja cerdas dan prosedur yang berlaku dalam setiap penanganan kasus.

Pengalaman paling berkesan baginya adalah pelantikan menjadi perwira, sebuah pencapaian yang ia raih melalui kerja keras dan dedikasi.

Dengan 28 tahun pengabdiannya di kepolisian, AKP Acep siap menghadapi tantangan ke depan dalam menyelesaikan permasalahan pertanahan di wilayah hukum Polda Sumsel.

Namun, di balik keramahannya tersimpan jiwa seorang penegak hukum yang tegas dan profesional. AKP Acep selalu menekankan pentingnya kerja cerdas dan prosedur yang berlaku.

Baginya, tidak ada tebang pilih dalam menegakkan hukum. Setiap kasus ditangani secara adil dan objektif, berdasarkan bukti dan fakta yang ada.

“Ia memahami bahwa, setiap kasus memiliki konteks dan latar belakang yang berbeda, sehingga memerlukan pendekatan yang cermat dan terukur,” ungkap AKP Acep Yuli Sahara Kanit II Harda Polda Sumsel.

Alumni Fakultas Hukum Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang tahun 2001 ini, dengan pengalamannya selama 28 tahun mengabdi di kepolisian, telah mengasah kemampuannya dalam menganalisis, menyelidiki, dan menyelesaikan kasus-kasus pertanahan yang kompleks.

Perjalanan karier AKP Acep tidaklah mudah. Ia memulai karirnya sebagai Bintara Polri pada tahun 1996.  Berbagai tantangan dan rintangan telah dilaluinya.

Namun, semangatnya untuk mengabdi dan menegakkan keadilan tak pernah padam. “Momen pelantikan sebagai perwira menjadi pengalaman paling berkesan baginya, sebuah pencapaian yang diraih melalui kerja keras, dedikasi, dan pengorbanan yang tak terhitung,” ujarnya.

Ia mengingat perjuangannya dengan jelas, bagaimana ia harus berjuang keras untuk mencapai posisi tersebut, dan bagaimana setiap langkahnya diwarnai dengan tantangan dan rintangan.

Kini, di tengah kompleksitas permasalahan pertanahan di Sumsel, AKP Acep dan timnya terus bekerja keras.  Mereka menghadapi berbagai kasus, mulai dari sengketa lahan antarwarga hingga kasus-kasus besar yang melibatkan perusahaan.

Setiap kasus memerlukan pendekatan yang berbeda, memerlukan ketelitian, kesabaran, dan keahlian dalam menganalisis berbagai dokumen dan bukti. “Mereka harus mampu mengurai benang kusut konflik, mendengarkan semua pihak, dan mencari solusi yang adil dan bijaksana,” jelasnya.

Tantangan ke depan semakin beragam. Permasalahan pertanahan di Sumsel semakin kompleks, melibatkan berbagai kepentingan dan aktor.

Namun, AKP Acep tetap optimis. Ia percaya bahwa dengan kerja keras, komitmen, dan kerjasama yang baik dengan berbagai pihak, permasalahan pertanahan di Sumsel dapat diatasi.

Baginya, menjadi polisi bukan sekadar pekerjaan, melainkan panggilan jiwa untuk mengabdi dan melindungi masyarakat.

“Ia bersyukur atas setiap tugas yang diberikan, dan selalu berusaha untuk menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya,” tambahnya.

Kisah AKP Acep Yuli Sahara adalah bukti nyata bahwa, dedikasi dan profesionalisme dapat membawa perubahan positif, bahkan di tengah kompleksitas permasalahan yang ada. Ia adalah contoh nyata seorang penegak hukum yang humanis, tegas, dan berdedikasi tinggi,” tandasnya.

Reporter: (Rani)

Berita Lainnya

Rekomendasi Berita

Politik

Daerah

Kriminal