OKU Selatan, matapubliknews.id – Sebuah tragedi menggemparkan warga Kabupaten OKU Selatan terjadi pada Kamis, 23 Januari 2025. SW (24) tahun, warga Desa Sipatuhu I, Kecamatan Banding Agung, ditemukan tewas di dasar jurang Jembatan Kayu Mulu, Desa Simpang Sender Selatan, Kecamatan BPR Ranau Tengah. Dugaan sementara, ia meninggal akibat bunuh diri. Kamis, 23 Januari 2025.
Kisah ini bermula sekitar pukul 11.20 WIB. Mat Ali, seorang wartawan lokal yang tengah melewati jembatan, melihat sebuah sepeda motor Honda Beat berwarna merah maroon dengan nomor polisi BG 4785 LV terparkir tak bertuan di tepi jalan.
Sepeda motor itu tampak sepi, tanpa pemilik di sekitarnya. Rasa curiga menggelitik hati Mat Ali. “Ia mencoba memanggil-manggil, namun tak ada jawaban. Pandangannya tertuju ke dasar jurang yang tampak dalam. Sebuah firasat buruk mulai menghampiri,” terangnya Mat Ali.
Bersama beberapa warga yang juga melewati jembatan, Mat Ali mencoba memanggil-manggil ke arah jurang.
Hening. Lalu, samar-samar, terdengar suara rintihan lemah dari kedalaman jurang. Segera, warga sekitar berhamburan mencari pertolongan. Panggilan darurat pun dilayangkan ke Polsek Banding Agung.
Petugas Polsek Banding Agung tiba di lokasi sekitar pukul 11.30 WIB. Namun, medan yang sulit dan jurang yang curam membuat proses evakuasi menjadi sangat rumit.
Dengan bantuan warga sekitar, petugas harus menuruni jurang yang terjal dan berbatu. Setelah perjuangan panjang selama hampir dua jam, akhirnya korban berhasil dievakuasi pukul 13.50 WIB.
SW ditemukan dalam kondisi kritis, tubuhnya penuh luka dan lecet. Ia segera dilarikan ke Puskesmas BPR Ranau Tengah, namun sayang, nyawanya tak tertolong. Ia telah meninggal dunia. Ko
Hasil visum yang dilakukan oleh tim Inavis Polres OKU Selatan dan dr. Gilang Kusuma Putra dari Puskesmas BPR Ranau Tengah, mengungkapkan fakta mengerikan.
Korban mengalami cedera kepala berat, patah tulang paha kiri, serta luka lecet di lengan kiri, tangan kanan, dan betis kaki kanan. Kesimpulan medis menyatakan bahwa, kematian SW disebabkan oleh cedera kepala berat akibat jatuh dari ketinggian.
Pihak Keluarga korban, yang telah menerima takdir ini dengan ikhlas, tak memberikan keterangan yang mengarah pada motif bunuh diri. Mereka hanya menyatakan bahwa kejadian ini, merupakan musibah dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.
Polsek Banding Agung di bawah pimpinan IPTU Gusnadi, S.H., masih terus melakukan penyelidikan. Mereka tengah menelusuri jejak SW sebelum kejadian nahas tersebut. Apakah ada masalah pribadi yang dialaminya? Apakah ada dugaan pihak lain yang terlibat? Semua itu masih menjadi misteri yang perlu diungkap.
Jembatan Kayu Mulu, saksi bisu tragedi ini, kini seakan menyimpan sebuah teka-teki. Ia berdiri tegak, menjulang tinggi di atas jurang yang dalam, seolah-olah menyimpan rahasia kematian SW.
Rahasia yang hingga kini masih belum terpecahkan. Kisah ini menjadi pengingat akan betapa rapuhnya kehidupan dan betapa pentingnya menjaga kesehatan mental kita dan orang-orang di sekitar kita.
Reporter: (Rani)