OKU Selatan, MataPublikNews.id – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, yang terjadi pada Minggu malam, mengakibatkan bencana tanah longsor, dan jalan putus di dua tempat yakni, di Talang Dukung, dan Desa Lubar, Kecamatan Simpang, Kabupaten OKU Selatan. Pada hari Minggu malam, 17 November 2024.
Bencana tanah longsor terjadi di Desa Talang Duku, Kecamatan Simpang, pada pukul 21.30 WIB. Material longsor yang disertai pohon tumbang menutup akses jalan, memutus jalur penghubung tiga kabupaten yaitu, OKU Selatan, OKU, dan OKU Timur.
Di Desa Lubar, jalan putus akibat longsor menyebabkan dua kendaraan roda empat dan dua roda terjebak di dalam jalan putus. Untungnya, peristiwa ini tidak menimbulkan korban jiwa.
Pemerintah daerah dan aparat kepolisian telah meninjau langsung lokasi bencana. Akses jalan yang terputus merupakan satu-satunya jalur penghubung antar tiga kabupaten.
Pemerintah daerah bekerja sama dengan pihak Kepolisian, telah membuat jembatan darurat dengan menggunakan papan da kayu, agar masyarakat dan pengguna jalan dapat melewati jalan tersebut.
Untuk saat ini, hanya roda dua yang dapat melintasinya untuk sementara roda empat belum bisa melintas dikarenakan jalan sementara dibuat secara darurat, agar masyarakat dan pengguna jalan roda dua bisa melintas.
Pemerintah daerah menghimbau masyarakat, untuk tetap waspada terhadap potensi bencana alam yang masih mengancam. Curah hujan tinggi masih melanda wilayah OKU Selatan, sehingga masyarakat diimbau untuk selalu siaga, dan berhati-hati terhadap potensi bencana.
Bencana tanah longsor dan jalan putus ini, menjadi peringatan bagi masyarakat untuk selalu waspada terhadap dampak perubahan iklim, terutama peningkatan curah hujan yang ekstrem.
Peningkatan frekuensi dan intensitas curah hujan ekstrem, dapat mengakibatkan bencana alam seperti tanah longsor dan banjir, yang berpotensi mengancam keselamatan jiwa dan harta benda.
Masyarakat, diharapkan untuk selalu mengikuti informasi cuaca terkini, dan mengikuti arahan dari pihak berwenang untuk meminimalisir risiko bencana.
Reporter: (Hen)